BERITA
Ω
Unsur-unsur yang ada di dalam suatu berita : judul,
paragraph pokok (berisi 5W+1H),paragraph
pengembang (min. 6 paragraf), inisial penulis
Ω
5W + 1H : Apa, siapa, kapan, dimana,
mengapa, bagaimana
Ω
Metode Piramida terbalik :
mengurutkan hal dari yang paling penting sampai ke paling
tidakpenting(paragraph paling atas berisi hal-hal yang penting, makin ke bawah
makin tidak penting)
Ω
Langkah-langkah menulis berita :
~ Mendata informasi untuk kelengkapan
berita dengan menjawab pertanyaan melalui metode 5W+1H
~ Menulis berita secara lengkap dengan
memperhatikan unsur-unsurnya. (lihat unsur2 berita diatas)
~ Bahasa yang yang digunakan (bahasa
berita menggunakan bahasa yang singkat, padat, tidak bertele-tele, dan hanya
berisi kalimat fakta)
~ Metode penulisan berita umumnya
menggunakan metode piramida terbalik
Unsur Intrinsik Novel
Ω
Tema : Pokok persoalan yang dibicarakan
dalam naskah tersebut
Ω
Penokohan :
Penyajian watak-watak tokoh dalam cerita tersebut, bisa dilihat dari perilaku tokoh,
dialog, pilihan-pilihan tokoh, deskripsi/penjelasan penulis
Ω
Alur : Jalinan/ikatan-ikatan peristiwa yang
membentuk cerita. Di dalam alur terdapat peristiwa penting (perkenalan,
konflik, puncak konflik, peleraian, penyelesaian
Konflik
: Batin, Fisik
Ending
: Happy ending, Sad ending, Open Ending (hanya sampai konflik)
Ω
Setting/latar : Segala keterangan yang menyangkut waktu,
tempat, dan suasana cerita itu
Ω
Amanat : Ada 2 macam : ~ Tersurat → ditulis
oleh pengarangnya dalam cerita
~ Tersirat →
pembaca harus menyimpulkan sendiri
NORMA/ETIKA DALAM
CERITA
Ω
Pengertian norma adalah :
~
Aturan/ketentuan yg. mengikat warga, masyarakat dipakai panduan,tatanan,
pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima
~
Aturan, ukuran/kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai/membandingkan sesuatu
Ω
Contoh norma : Masyarakat Timur
(sopan santun, tidak terus terang) dan masyarakat Barat (keterus-terangan)
MENANGGAPI HAL MENARIK DALAM
NOVEL
Ω
Bahasa tanggapan : Bahasa sopan dan
argumentative
Ω
Dalam memberi tanggapan bisa dalam
bentuk :
~ Kalimat pendek/Paragaraf pendek. Cth :
Menurut saya novel ini … (isi, karakter tokoh,unsur intrinsik yang lain,
ditambah dengan argumentasi yang logis, membandingkan dengan kenyataan dalam
masyarakat)
~ Karangan opini yang unsurnya meliputi :
judul, paragraph pembuka, paragraph2, paragraph penutup.
Ω
Untuk memperkuat argumentasi :
~ Gunakan teori (keilmuan yang kita
miliki)
~ Pengetahuan umum
~ Pengalaman
Kata Ganti
Ω
Macam-macam kata ganti/pronominal :
~ Kata ganti orang
~ Kata ganti
pemilk
~ Kata ganti
penunjuk : -Jarak (jauh dan dekat)
-Tempat (jauh, dekat, taktentu)
Ω
Kata ganti orang
Tunggal
|
Jamak
|
|
Orang
I
|
aku,
saya, hamba, beta, daku
|
kami,
kita
|
Orang
II
|
kamu,
anda, engkau, dikau, kau
|
kamu,
kamu sekalian, anda sekalian, kalian
|
Orang
III
|
dia,
beliau, ia, -nya
|
mereka,
-nya
|
Ω
Kami : Hanya orang pertama (jamak)
Kita
: Orang kedua dilibatkan + orang pertama (jamak)
Ω
Kata ganti orang yang bersifat
netral : kamu, -nya
Ω
Orang pertama : diri sendiri yang
terlibat dalam pembicaraan
Orang kedua : lawan bicara
Orang ketiga : orang yang sedang kita
bicarakan
Ω
Kata sapaan digunakan untuk menyapa,
sedangkan kata ganti penggunaannya tak terbatas.
PUISI
Ω
Ciri umum puisi baru :
~ bentuknya rapi, simetris
~ mempunyai persajakan akhir yang
teratur
~ banyak menggunakan pola sajak
pantun dan syair meskipun ada pola yang lain
~ sebagian besar puisi empat
seuntai
~ tiap-tiap barisnya terdiri atas
sebuah gatra (esatuan sintaksis)
~ tiap gatranya terdiri atas 2
sampai 5 kata
Ω
Jenis-jenis Puisi Baru Berdasarkan
Isinya :
~Balada : Puisi berisi kisah/cerita
~Himne : Puisi pujian untuk Tuhan, tanah air,
pahlawan,dll.
~Ode : Puisi sanjungan untuk orang yang
berjasa
~Epigram : Puisi yang berisi tuntunan/ajaran
~Romance
: Puisi yang berisi luapan perasaan
cinta kasih
~Elegi : Puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
Ω
Citraan Puisi : ~pendengaran
~penglihatan
~penciuman
~peraba
~perasa
Ω
Macam-macam rima berdasarkan BUNYI :
~R.
Sempurna : Seluruh kata akhirnya berirama sama.
Contoh
: Ma-lang
Ma-ti
Pa-lang
Ha-ti
~R. Tak Sempurna : Hanya sebagian
suku akhir yang sama.
Contoh
: Pu-lang
Pa-gi
Tu-kang
Ha-ri
~R. Mutlak : Seluruh kata berima.
Contoh : Mendatang -datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang
dulu sinau-silau
Kata jua yang diulang 2x di tempat yang
sama itu berima
~R.Terbuka : Yang berima adalah suku
akhir suku terbuka dengan vocal yang sama.
Contoh : bu-ka
ba-tu
mu-ka
pa-lu
~R.
Tertutup : Yang berima
itu suku akhir suku tertutup dalam vocal yang diikuti konsonan
yang sama. Contoh : hi-lang
su-sut
ma-lang
ta-kut
~R.
Aliterasi : Yang berima
adalah bunyi-bunyi awal pada tiap-tiap kata yang sebaris maupun pada baris-baris
berlainan. Contoh : Bukan beta bijak berperi
~R.
Asonansi : Yang berima
adalah vocal-vocal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada sebaris maupun pada
baris-baris berlainan. Contoh : se-cu-pak
tem-bang
se-cu-kat
mun-dam
~R.
Disonansi : Rima ini adalah
vocal-vocal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada
asonansi tetapi memberikan kesan-kesan bunyi
yang berlawanan.
Contoh : tin-dak tan-duk (i-a/a-u)
mon-dar man-dir (o-a/a-i)
Ω
Macam-macam rima berdasarkan LETAK
KATA DALAM BARIS :
~R.
Awal : Apabila kata-kata yang
berima terdapat pada awal-awal kata.
Contoh : Pemuda kaulah harapan bangsa
Pemuda jangan suka berpangku tangan
~R.
Tengah : Apabila kata-kata yang
berima terdapat di tengah.
Contoh : pemuda kaulah harapan bangsa
pemudi kaulah harapan negeri
~R.
Akhir : Apabila kata-kata berima
terletak pada akhir. Bentuk ini hanya digunakan dalam
bentuk pantun, syair, dan gurindam. Contoh :
Tolong-menolong umpama jari
Bantu-membantu setiap hari
Bekerja
selalu berlima diri
Itulah misal Tuhan memberi
~R.
Rangkai
~R.
Kembar
~R.
Berpeluk
~R.
Tegak : Apabila kata-kata yang
berima terdapat pada baris-baris yang berlainan.
Contoh : terlipat
terikat
engkau mencari
terang matahari
~R.
Datar : Apabila rima kata-kata
yang berima itu terdapat pada pada baris yang sama.
Contoh : air mengalir menghlir
sungai
~R.
Sejajar : Apabila sepatah kata
dipakai berulang-ulang dalam kalimat yang beruntun.
Contoh : dapat sama laba
cicir
sama rugi
bukit
sama didaki
lurah
sama dituruni
Ω
Macam-macam rima berdasarkan RUPA
(bentuknya & pengucapannya hampir sama)
Ω
Jenis puisi baru berdasarkan
bentuknya :
~
Distikon : 2 baris tiap bait
~
Terzina : 3 baris tiap bait
~
Quatrain : 4 baris tiap bait
~
Quint : 5 baris tiap bait
~
Sextet : 6 baris tiap bait
~
Septima : 7 baris tiap bait
~
Stanza/Oktaf: 8 baris tiap bait
~
Soneta : 14 baris tiap bait
Ω
Jenis-jenis majas perbandingan :
~Simile : Majas
perumpamaan/asosiasi → menggunakan peribahasasebagai
perbandingannya
~Alegori : Membandingkan sesuatu dalam bentuk
cerita
~Metafora : Majas perbandingan yang membandingkan
tetapi tidak menggunakan kata-kata
Perbandingan (Cth : lautan manusia)
~Personifikasi : Yang dibandingkan adalah antara satu benda
dengan manusia yang hidup
(menghidupkan benda mati)
~Antitesis : Menggunakan sesuatu dalam bentuk
frase (Cth: tua-muda)
Ω
Jenis-jenis majas pertentangan :
~Hiperbola : Mempertentangkan sesuatu secara
berlebihan, tidak seuai kenyataan
~Litotes :
Merendah-rendahkan/mengecil-ngecilkan sesuatu, bertolak belakang dengan
Hiperbola
~Ironi : Menyatakan sesuatu
kebalikannya, digunakanuntuk menyindir
Ω
Jenis-jenis majas pertautan :
~Metonimia : Pengganti nama
~Sinedoke : -pars pro toto →menyebutkan sebagian
untuk mewakili seluruhnya (Cth : Sedari
tadi batang hidung Fergie tak kelihatan)
-totum
pro parte →menyebutkan seluruhnya untuk mewakili sebagian (Cth : Indonesia kalah
melawan Malaysia pada Sea Games yang lalu)
~Eufimisme : Menghaluskan kata-kata sehingga tidak
menyinggung perasaan orang lain
~Antonomasia : Menyebutkan sifat-sifat/cirri-ciri khas
dari seseorang, tapi bukan untuk menghina
Ω
Jenis-jenis majas perulangan :
~Repetisi : Perulangan kata (Cth: Merdeka!
Merdeka! Kita perjuangkan rakyat yang merdeka!)
~Pleonasme : Menggunakan kata-kata berlebihan yang
meknanya hampir sama
SLOGAN DAN POSTER
Ω
Arti slogan menurut KBI (Kamus
Bahasa Indonesia) adalah perktaan/kalimat yang menarik/mencolok dan
mudah
diingat untuk memberitahukan sesuatu. Ciri-ciri slogan adalah bahasanya singkat
dan menarik.
Ω
Arti poster menurut KBI adalah
plakat yang dipasang di tempat umum berupa pengunguman dan iklan. Ciri
bahasa
poster sama dengan slogan.
Ω
Perbedaan slogan dan poster :
~Poster
ditempel di tempat umum, slogan bisa dipasang atau tidak
~Poster
ada gambarnya, slogan bisa ada gambarnya atau tidak
~Slogan
berisi kalimat-kalimat yang berupa semboyan, poster berisi kalimat-kalimat
ajakn langsung
~Slogan
kalimatnya singkat, menarik, dan gampang diingat, poster tidak boleh berupa
semboyan
Ω
Macam-macam :
~Berdasarkan
isinya :
-slogan berupa iklan
-slogan yang memberi
penerangan/pendidikan bagi
-slogan berupa kegiatan
-poster niaga (isinya
berkaitan dengan jual beli jasa/barang)
-poster pendidikan
-poster kegiatan
MATERI
SASTRA – SPESIFIKASI
DRAMA:
1. KONFLIK DALAM DRAMA/NOVEL: Pertentangan atau ketegangan atau
perang atas suatu masalah.
2. MACAM KONFLIK, SETIDAKNYA ADA 2 :
a. KONFLIK BATIN: konflik yang terjadi pada seorang tokoh yang
konfliknya bersumber dari dirinya sendiri. Konflik yang terbangun karena pada
beda pendapat antara hati dengan pikirannya terhadap suatu masalah.
b. KONFLIK LAHIR: konflik ini kebalikan dari konflik batin,
yakni konflik yang terbangun karena si tokoh bertentangan prinsip/pendapat
dengan tokoh lain, bukan dengan dirinya sendiri.
3. UNSUR PEMBANGUN DALAM KARYA SASTRA:
a. UNSUR INTRINSIK/UNSUR DALAM: (1) tema, (2) alur/plot, (3)
tokoh/penokohan, (4) latar (tempat, waktu, suasana), dan (5) amanat/maksud
cerita.
b. UNSUR EKTRINSIK/UNSUR LUAR: (1) sang penulis/pengarang, (2)
latar belakang penulis (ekonomi, politik, pendidikan, dll), (3) situasi zaman.
4. TEMA: Tema bukanlah
judul. Tema adalah inti, pokok, gagasan yang melandasi seluruh cerita. Atau
semangat yang hendak disampaikan sebuah cerita kepada pembacanya. Misal, novel
“Negeri
5 Menara” adalah novel yang
mengusung tema tentang pentingnya pendidikan dan motivasi meraih cita-cita.
5. TOKOH/PENOKOHAN: Tokoh adalah para pelaku yang terdapat
dalam cerita. Tokoh-tokoh ini biasanya memiliki berbagai karakter atau watak
dengan perilaku yang membuat suatu cerita berkembang.
6. TOKOH, BERDASAR PERANNYA TERBAGI 2:
a. TOKOH UTAMA: Tokoh
yang menjadi pusat cerita. Biasanya mendapat porsi penceritaan yang lebih
banyak dibanding tokoh-tokoh lainnya.
b. TOKOH PENDUKUNG: Tokoh-tokoh yang diceritakan utuk membantu
berkembangnya cerita si tokoh utama. Bisanya, porsi penceritaannya sedikit.
7. TOKOH, BERDASAR WATAKNYA TERBAGI 2:
a. TOKOH PROTAGONIS:
Wataknya baik.
b. TOKOH ANTAGONIS: Wataknya buruk atau jahat.
8. ALUR/PLOT: Rangkaian atau urutan peristiwa dalam cerita.
9. ALUR TERBAGI 3:
a. ALUR MAJU: Peristiwa cerita dimulai dari awal hingga akhir
berjalan sesuai urutannya. Misal, seorang tokoh diceritakan dari mulai dia
lahir, berkembang, hingga kematiannya.
b. ALUR MUNDUR/FLASH BACK: Peristiwa cerita dimulai dari masa
kini, namun cerita berjalan ke masa lalunya.
c. ALUR MAJU-MUNDUR/ZIGZAG: Peristiwa cerita berjalan dimulai
dari masa lalu, berjalan ke masa kini, lalu ke masa lalu lagi. Atau bisa juga
sebaliknya. Yang jelas, peristiwa cerita terjalin secara bolak-balik. Novel “Negeri
5 Menara” termasuk menggunakan
alur ini.
10. LATAR/SETING: Tempat, waktu, atau suasana yang ada dalam cerita.
11. LATAR/SETING TERBAGI 3:
a. LATAR TEMPAT: Tempat-tempat yang dijadikan dasar cerita:
rumah, sekolah, kamar, pasar, bioskop, kelas, jalan raya, mal, dan masih banyak
lagi.
b. LATAR WAKTU: Waktu-waktu yang dijadikan dasar cerita: nama
hari, tanggal, jam, pagi, siang, sore, malam, dan seterusnya.
c. LATAR SUASANA: Suasana tempat atau keadaan tokoh yang saat
tersebut dijadikan dasar cerita: mendung, cerah, hujan, sedang marah, gelisah,
takut, berani, dan lain sebagainya.
12. AMANAT: Setiap cerita pasti memiliki amanat. Artinya, setiap
cerita pasti memiliki sebuah harapan untuk pembacanya. Harapan-harapan ini
adalah hal-hal yang ingin disampaikan oleh si pencerita/pengarang melalui inti
cerita yang dibuatnya. Misal, novel “Negeri
5 Manara” mengamanatkan kepada
pembaca agar terus berjuang meraih cita-cita meskipun dalam kondisi yang serba
kekurangan, sebab cita-cita yang terus menerus diusahakan pasti akan menuai
hasilnya dengan baik sesuai keinginan. Bahasa lainya: man jadda wajadda,
siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.