Sekitar 300an penumpaNG tujuan Palu terpaksa harus turuN dari pesawat akibat cuaca BURUK.

Sekitar  300an penumpaNG tujuan Palu   terpaksa harus turuN dari pesawat akibat cuaca BURUK.
Sekitar  300an penumpaNG tujuan Palu   terpaksa harus turuNi dari pesawat akibat cuaca BURUK.
Sekitar  300an penumpaNG tujuan Palu   terpaksa harus turuNi dari pesawat akibat cuaca BURUK.




Tiga pesawat terbang dari maskapai penerbangan berbeda menunda pendaratan di Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu Senin sore karena cuaca buruk di sekitar landasan.

Kepala Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu Benyamin N Apituley mengatakan pesawat Lion Air dari Makassar seharusnya sudah mendarat di Palu pada pukul 13.30 WITA namun menundanya karena jarak pandang pilot kurang dari dua kilometer.

Demikian juga pesawat milik maskapai Garuda Indonesia Airways dan Sriwijaya Air yang harus menunda pendaratan.

"Pesawat Garuda sebenarnya hampir mendarat. Lantaran cuaca buruk akhirnya pesawat itu harus kembali ke Makassar," ujar Benyamin.

Cuaca buruk tersebut berlangsung sejak pukul 12.00 WITA seiring turun hujan dan menebalnya kabut di langit Kota Palu.
Sekitar  300an penumpaNG tujuan Palu   terpaksa harus turuNi dari pesawat akibat cuaca BURUK.
Sekitar  300an penumpaNG tujuan Palu   terpaksa harus turuNi dari pesawat akibat cuaca BURUK.

"Pada pagi hari cuaca normal dan penerbangan berlangsung lancar," kata Benyamin.

Sesuai pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Mutiara Palu, saat ini terdapat gumpalan kabut tebal basah yang menghalangi jarak pandang pilot.
Penerbangan Makassar-Palu terpaksa tertunda, akibat cuaca buruk. Sekitar  300an penumpang Lion Air tujuan Palu dari Makassar Rabu (10/12-2014), terpaksa harus turun lagi dari pesawat akibat cuaca tidak bersahabat.
Menurut awak pesawat Lion Air bahwa di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu diselimuti awan hitam dan hujan deras, sehingga penerbangan mau tidaak mau harus ditinda Doel penerbangannya.
Akibat penundaan terbang yang mestinya berangkat pukul 13.45 wita, namun ditunda dan belum jelas kerangkatannya.  Banyak penumpang mengeluh, lapar dan haus. Untung saja pihak Lion memberikan konvensasi berupa snake dan air mineral, sehingga penumpang agak sabar sedikit. Sampai berita ini ditayangkan jadwal penerbangan Makassar-Palu belum jelas.
Penerbangan Makassar-Palu terpaksa tertunda, akibat cuaca buruk. Sekitar  300an penumpang Lion Air tujuan Palu dari Makassar Rabu (10/12-2014), terpaksa harus turun lagi dari pesawat akibat cuaca tidak bersahabat.
Menurut awak pesawat Lion Air bahwa di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu diselimuti awan hitam dan hujan deras, sehingga penerbangan mau tidaak mau harus ditunda dulu penerbangannya.
Akibat penundaan terbang yang mestinya berangkat pukul 13.45 wita, namun ditunda dan belum jelas kerangkatannya.  Banyak penumpang mengeluh, lapar dan haus. Untung saja pihak Lion memberikan konvensasi berupa snake dan air mineral, sehingga penumpang agak sabar sedikit. Sampai berita ini ditayangkan jadwal penerbangan Makassar-Palu belum jelas.

Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA608 dari Makassar tujuan Palu gagal mendarat di Bandara Mutiara Sis Aljufri, Palu, pada hari ini karena cuaca buruk.
Sejumlah penumpang yang dihubungi melalui telefon dari Palu mengatakan, pesawat yang mereka tumpangi beberapa kali berputar-putar di atas Kota Palu namun tidak bisa mendarat karena kota yang terletak di lembah tersebut tidak kelihatan dari udara.
"Sekira tiga jam kami di udara sampai akhirnya kembali lagi mendarat di Makassar," kata Ramli Doho, salah seorang anggota DPRD Tolitoli yang menjadi penumpang Garuda Indonesia, Sabtu (17/10/2015).
Ramli mengatakan, saat hendak mendarat di Palu, sebagian besar penumpang cemas karena sudah hampir satu jam pesawat tidak juga mendarat.
"Sudah hampir dua jam penerbangan belum bisa mendarat. Kami sudah curiga ada yang tidak beres. Awak pesawat akhirnya mengumumkan, pesawat akan kembali ke Makassar," katanya.
Sekitar  300an penumpaNG tujuan Palu   terpaksa harus turuNi dari pesawat akibat cuaca BURUK.
Sekitar  300an penumpaNG tujuan Palu   terpaksa harus turuNi dari pesawat akibat cuaca BURUK.

- Badan Metoroligi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat terkait dengan kondisi cuaca.


Menurut Kepala BMKG Bandara Mutiara Palu Kasiron, dalam beberapa hari ke depan hujan diperkirakan turun merata di beberapa kabupaten dan kota di wilayah Sulteng.

"Kami baru saja mengeluarkan peringatan dini tetang cuaca agar bisa diketahui pemerintah dan masyarakat di daerah itu," ujarnya, Jumat (22/1/2016).

Hasil analisa dan foto satelit menunjukkan adanya kumpulan awan di langit seluruh wilayah Sulteng, termasuk di Kota Palu yang sangat berpotensi turun hujan lebat.

Wilayah-wilayah yang berpeluang besar diguyur hujan sedang sampai lebat dan perlu diwaspadai masyarakat karena berpotensi terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor adalah di Kubupaten Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan, Poso dan Morowali.

Mengingat curah hujan cenderung meningkat dalam beberapa hari ke depan ini, pemerintah bersama masyarakat yang ada di daerah-daerah rawan banjir dan tanah longsor untuk tetap waspada.

Menurut dia, dalam kondisi seperti itu, sangat memungkinkan terjadinya bencana alam.

Memang wilayah Sulteng, kata Kasiron, tidak masuk dalam zona musim. Namun demikian, perlu mendapat perhatian karena hampir seluruh daerah di Sulteng selama ini rawan bencana alam banjir dan tanah longsor karena banyak memiliki sungai dan tanahnya labil.

Ia juga mengatakan BMKG selama ini selalu memberikan informasi cuaca kepada sejumlah instansi seperti Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi sampai kabupaten dan kota.

Begitu pula kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Perikanan dan Kelautan dan beberapa instansi lain dan swasta yang ada di Sulteng.

Informasi cuaca sangat penting diketahui oleh semua pihak sehingga secara dini bisa mengambil langkah antisipasi jika terjadi bencana alam di daerah-masing.

Tiga hari ini, wilayah Palu setiap hari diguyur hujan sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat, karena ada sejumlah sungai yang berpotensi banjir saat intensitas hujan meningkat.

Ketua BPBD Palu Asri sebelumnya mengatakan, Palu termasuk rawan banjir dan longsor. Pada beberapa tahun lalu pernah dilanda banjir bandang mengakibatkan puluhan rumah hanyut dan tertimbun pasir.

Masyarakat dibantaran sungai perlu meningkatkan kewaspadaan karena banjir sewaktu-waktu bisa mengancam permukiman warga.
Terima Kasih Anda sudah membaca http://ogibicara.blogspot.co.id Sekitar 300an penumpaNG tujuan Palu terpaksa harus turuN dari pesawat akibat cuaca BURUK.