Gloria Natapradja Hamel |
Seorang anak yang ditugaskan menjadi petugas pengibar bendera, G (16) ditolak masuk istana oleh Garnisun TNI karena ayah anak tersebut berkewarganegaraan Prancis, sedangkan ibunya berkewarganegaraan Indonesia.
"Padahal dalam UU Adminduk dinyatakan anak yang belum berumur 18 tahun berhak memilki kerwarganegaraan ganda. Apalagi anak tersebut telah melalui proses panjang dalam pemilihan anggota Paskibraka untuk mewakili Provinsi Jawa Barat," kata Ketua Satuan Petugas Perlindungan Anak M. Ihsan, Jakarta, Senin (15/8/2016).
Ihsan mendapatkan informasi tersebut dari ibu G. Menurut ibunya masalah tersebut tidak seharusnya dibesarkan. Ibunya meminta pemerintah untuk memberi kesempatan bagi anaknya untuk menjalankan tugasnya sebagai Pasukan Pengibar Bendera.
G saat ini mengalami stres, karena dia tidak jadi dilantik, sementara dia masih dia tinggal di asrama. "Tentunya dengan pengukuhan petugas pengibar bendera pusaka, Senin di Istana, menjadi duka mendalam baik bagi Jawa Barat, orang tua dan anak tersebut," kata dia.
Satgas PA mengimbau kepada Presiden Indonesia untuk meninjau ulang kebijakan seleksi di bawahnya dengan menghormati Undang Undang Adminduk yang telah disahkan negara.
Dia mengatakan Satgas PA telah menghubungi Kemenpora terkait masalah tersebut, dan secara khusus Kemenpora telah menyetujui dan berkirim surat kepada Panglima TNI, namun surat tersebut ditolak.
Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Sakhyan Asmara mengatakan G adalah warga negara Indonesia. "Saya tidak meragukan jiwa, semangat dan komitmen kebangsaan Indonesia G, peserta diklat Paskibraka Nasional 2016 utusan Provinsi Jawa Barat sebagai warga negara Indonesia," ujar Sakhyan.
Dia mengatakan anak tersebut lahir di Indonesia, mengikuti pendidikan Indonesia, tekun berlatih untuk mengibarkan Merah Putih, gigih belajar untuk memperkuat wawasan kebangsaan Indonesia.
"Saya menjamin kesempatan anak itu mengikuti kegiatan diklat Paskibraka Nasional 2016 sangat bermanfaat bagi perkembangan dirinya, lingkungan serta bangsa dan negara Indoensia," ujarnya.
Belum selesainya polemik kewarganegaaran ganda yang dimiliki Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar, kini publik dikejutkan lagi dengan status kewarganegaraan calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) perwakilan Jawa Barat, Gloria Natapradja Hamel.
Paskibraka cantik ini diketahui memiliki kewarganegaraan Prancis. Akibatnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun batal melantik Gloria sebagai anggota Paskibraka Nasional 2016.
Tak banyak informasi yang diperoleh tentang siswi salah satu SMA di Depok, Jawa Barat tersebut. Namun dalam akun media sosial miliknya, Gloria sempat mem-posting foto ayahnya yang berkewarganegaraan Prancis.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi mengakui adanya kesalahan dalam proses seleksi Paskibraka Nasional 2016.
Imam mengatakan, kesalahan proses seleksi Gloria terjadi karena proses di tingkat kabupaten/kota tidak terpantau oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Karena ada proses seleksi di tingkat kabupaten yang tidak sempat kami pantau," ujar Imam usai upacara pengukuhan Paskibraka Nasional 2016 di Istana Negara, Senin (15/8/2016).
Politikus asal PKB ini pun mengimbau orangtua Gloria untuk segera mengurus kewarganegaraannya.
"Kemenkumham sudah mengeluarkan surat bahwa memang Saudari Gloria ini dinyatakan sebagai WNA dan sudah barang tentu keluarganya, orangtuanya akan segera mengurus tentang kewarganegaraan Gloria,"pungkasnya.
Nama Gloria Natapradja Hamel mengemuka setelah ia dikeluarkan dari Paskibraka lantaran ayahnya seorang warga negara Perancis, Senin (15/8/2016).
Gloria dikeluarkan setelah ia ternyata juga memiliki Paspor Perancis.
Kasus Gloria mengemuka setelah berbanding dengan Menteri ESDM, Arcandra Tahar yang diduga berwarganegara ganda.
Menteri Arcandra dikabarkan memiliki Paspor Amerika Serikat dan bermunculan desakan agar Menteri ESDM diganti.
Gloria ternyata memiliki akun di Facebook.
Foto-foto cantiknya bertebaran di akun dengan nama Gloria Natapradja Hamel.
Di album FB ada juga fotonya bersama seorang pria bule.
Belum diketahui apakah sosok tersebut adalah ayahnya, namun dari pose foto dan kedekatan mereka, terlihat keduanya ayah dan anak.
Terima Kasih Anda sudah membaca http://ogibicara.blogspot.co.id Kemenkumham sudah mengeluarkan surat bahwa memang Saudari Gloria ini dinyatakan sebagai WNA
"Padahal dalam UU Adminduk dinyatakan anak yang belum berumur 18 tahun berhak memilki kerwarganegaraan ganda. Apalagi anak tersebut telah melalui proses panjang dalam pemilihan anggota Paskibraka untuk mewakili Provinsi Jawa Barat," kata Ketua Satuan Petugas Perlindungan Anak M. Ihsan, Jakarta, Senin (15/8/2016).
Ihsan mendapatkan informasi tersebut dari ibu G. Menurut ibunya masalah tersebut tidak seharusnya dibesarkan. Ibunya meminta pemerintah untuk memberi kesempatan bagi anaknya untuk menjalankan tugasnya sebagai Pasukan Pengibar Bendera.
G saat ini mengalami stres, karena dia tidak jadi dilantik, sementara dia masih dia tinggal di asrama. "Tentunya dengan pengukuhan petugas pengibar bendera pusaka, Senin di Istana, menjadi duka mendalam baik bagi Jawa Barat, orang tua dan anak tersebut," kata dia.
Satgas PA mengimbau kepada Presiden Indonesia untuk meninjau ulang kebijakan seleksi di bawahnya dengan menghormati Undang Undang Adminduk yang telah disahkan negara.
Dia mengatakan Satgas PA telah menghubungi Kemenpora terkait masalah tersebut, dan secara khusus Kemenpora telah menyetujui dan berkirim surat kepada Panglima TNI, namun surat tersebut ditolak.
Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Sakhyan Asmara mengatakan G adalah warga negara Indonesia. "Saya tidak meragukan jiwa, semangat dan komitmen kebangsaan Indonesia G, peserta diklat Paskibraka Nasional 2016 utusan Provinsi Jawa Barat sebagai warga negara Indonesia," ujar Sakhyan.
Dia mengatakan anak tersebut lahir di Indonesia, mengikuti pendidikan Indonesia, tekun berlatih untuk mengibarkan Merah Putih, gigih belajar untuk memperkuat wawasan kebangsaan Indonesia.
"Saya menjamin kesempatan anak itu mengikuti kegiatan diklat Paskibraka Nasional 2016 sangat bermanfaat bagi perkembangan dirinya, lingkungan serta bangsa dan negara Indoensia," ujarnya.
Belum selesainya polemik kewarganegaaran ganda yang dimiliki Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar, kini publik dikejutkan lagi dengan status kewarganegaraan calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) perwakilan Jawa Barat, Gloria Natapradja Hamel.
Paskibraka cantik ini diketahui memiliki kewarganegaraan Prancis. Akibatnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun batal melantik Gloria sebagai anggota Paskibraka Nasional 2016.
Tak banyak informasi yang diperoleh tentang siswi salah satu SMA di Depok, Jawa Barat tersebut. Namun dalam akun media sosial miliknya, Gloria sempat mem-posting foto ayahnya yang berkewarganegaraan Prancis.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi mengakui adanya kesalahan dalam proses seleksi Paskibraka Nasional 2016.
Imam mengatakan, kesalahan proses seleksi Gloria terjadi karena proses di tingkat kabupaten/kota tidak terpantau oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Karena ada proses seleksi di tingkat kabupaten yang tidak sempat kami pantau," ujar Imam usai upacara pengukuhan Paskibraka Nasional 2016 di Istana Negara, Senin (15/8/2016).
Politikus asal PKB ini pun mengimbau orangtua Gloria untuk segera mengurus kewarganegaraannya.
"Kemenkumham sudah mengeluarkan surat bahwa memang Saudari Gloria ini dinyatakan sebagai WNA dan sudah barang tentu keluarganya, orangtuanya akan segera mengurus tentang kewarganegaraan Gloria,"pungkasnya.
Nama Gloria Natapradja Hamel mengemuka setelah ia dikeluarkan dari Paskibraka lantaran ayahnya seorang warga negara Perancis, Senin (15/8/2016).
Gloria dikeluarkan setelah ia ternyata juga memiliki Paspor Perancis.
Kasus Gloria mengemuka setelah berbanding dengan Menteri ESDM, Arcandra Tahar yang diduga berwarganegara ganda.
Menteri Arcandra dikabarkan memiliki Paspor Amerika Serikat dan bermunculan desakan agar Menteri ESDM diganti.
Gloria ternyata memiliki akun di Facebook.
Foto-foto cantiknya bertebaran di akun dengan nama Gloria Natapradja Hamel.
Di album FB ada juga fotonya bersama seorang pria bule.
Belum diketahui apakah sosok tersebut adalah ayahnya, namun dari pose foto dan kedekatan mereka, terlihat keduanya ayah dan anak.
