Allah SWT selalu melakukan semua perkara dengan benar


Allah SWT selalu melakukan semua perkara dengan benar

Cara Allah SWT selalu cara yang terbaik, walaupun kelihatannya semuanya
salah
Jika anda memohon sesuatu dan menerima yang lain dari Allah SWT,
Percayalah, Yakinlah bahwa Allah SWT senantiasa memberikan apa yang anda
pinta pada waktu yang tepat
Apa yang anda pinta … tidak selalu apa yang dibutuhkan !
Allah SWT tidak pernah gagal memenuhi permintaan hamba-Nya, teruslah
berdoa kepada-Nya tanpa ragu dan mengeluh
Duri hari ini … adalah bunga hari esok !
Allah SWT memberikan pilihan yang terbaik kepada mereka yang menyerahkan
ketentuan kepada-Nya.
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Bahwa Rasulullah saw. pernah berdoa dengan
membaca: "Ya Allah, kepada-Mulah aku berserah diri dan kepada-Mulah aku
beriman, terhadap-Mu aku bertawakkal dan kepada-Mu aku kembali serta
dengan (pertolongan) Engkau aku berperang. Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung dengan kemuliaan-Mu, tidak ada Tuhan selain Engkau, agar Engkau
tidak menyesatkan aku, Engkaulah Yang Maha Hidup dan tidak akan mati
sedang jin dan manusia semuanya akan mati" (Shahih Muslim No.4894)
“Senantiasa seseorang itu meminta (kepada makhluk) sampai dia bertemu Allah
ta’ala (pada hari kiamat) dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun pada
wajahnya.” (HR. Al Bukhari, 3/338- Fathul Bari dan Muslim, no. 1040)
Dari Annas ra. ia berkata, “saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah
berfirman , `Hai anak adam, selama kamu berdoa dan menggantungkan harapan
kepada-Ku pasti Aku ampuni semua dosa yang telah kamu perbuat dan Aku tidak
perduli betapapun banyaknya. Hai anak adam, andaikan dosa-dosamu bagaikan
awan dilangit kemudian kamu memohon ampun kepada-Ku pasti Aku
mengampunimu dan Aku tidak perduli berapapun banyaknya. Hai anak adam
andaikan kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa sebanyak isi
bumi kemudian kamu menghadap-Ku sedangkan kamu tidak menyekutukan Aku
maka Aku akan menghampirimu sebanyak isi bumi pula.” (HR. Tirmidzi, Hadist
Hasan)
Note : Dari teman saya "Bayu Hendra K" : sembigadenam
3. BERSUKUR DALAM SEGALA HAL
Bersyukurlah dalam segala hal, karena semua indah pada
waktunya....
Pada jaman dahulu, di Negeri China kuno...., hiduplah
seorang saudagar, mempunyai seorang anak lelaki,
peternakan, dan perkebunan yang luas. Mereka menjalani
segalanya dengan baik, dan bersyukur atas segala yang
telah mereka terima senantiasa.
Pada suatu hari, masuklah seekor kuda liar (tanpa pemilik) ke dalam kandang
milik saudagar tersebut. Melihat hal tersebut, tetangga saudagar mengatakan
"sungguh amat beruntung karena Tuan mendapatkan seekor kuda tanpa harus
bersusah payah membeli atau menangkapnya". Mendengar hal tersebut Sang
Saudagar berkata "Terima kasih, semua itu memang suatu berkat, tetapi semua
itu pasti ada hikmahnya."
Setelah kuda dirasa telah cukup jinak, Putra Sang Saudagar mencoba
menungganginya, namun malang, kuda tersebut memberontak dan membuat
Putra Sang Saudagar tersebut terjatuh yang membuat kaki Putra Sang Saudagar
tersebut patah. Hal ini membuat tetangga saudagar itu mengatakan "Betapa
malang nasib Putra Tuan". Sang Saudagar itu menjawab, "Terima kasih atas
perhatiannya, ini merupakan suatu kecelakaan, namun semua ini pasti ada
hikmah dan bersyukurlah senantiasa".
Mungkin dapat dibayangkan kesusahan yang dihadapi Putra Sang Saudagar
tersebut, namun Sang Saudagar tersebut tetap bersyukur, karena percaya akan
ada hikmah dan berkat yang didapatkan dari semua kejadian.
Selang beberapa tahun, terjadilah peperangan hebat, seluruh lelaki muda yang
berbadan sehat dan tidak cacat, wajib mengikuti program wajib militer untuk
perang. Putra Sang Saudagar tersebut dapat selamat dari peperangan tersebut,
karena kecacatan kakinya.
Setiap kejadian, baik atau buruk menurut kita mengandung hikmah mendalam
yang ingin disampaikan oleh Allah Swt.
4. BERBAGI SUMBER KEBAHAGIAAN
Sebuah perbuatan untuk menyenangkan dan membahagiakan orang lain
merupakan sebuah hal yang dapat mendatangkan kebahagiaan. Tidak
peduli sebesar atau sekecil apapun hal yang Anda lakukan, selama itu
dilakukan dengan niat yang tulus.
Mengenai point yang satu ini saya ingin berbagi kepada Anda tentang sebuah
kisah menarik yang pernah saya baca, yang mudah-mudahan bisa menjadi
sumber inspirasi bagi kita untuk senantiasa berbagi.
Alkisah, ada seorang anak kecil yang baru saja
ditinggal mati oleh ayahnya. Karena tidak ada
lagi yang suka memberi dia jajan, iapun
diacuhkan oleh teman-temannya. Anak kecil itu
berusaha untuk meminta belas kasihan kepada
warung-warung tetangganya, bukannya belas kasihan yang ia dapatkan,
melainkan hardikan dan usiran.
Suatu hari, bertemulah ia dengan tukang gorengan. Agar menarik perhatian, anak
kecil itu bergaya. Sambil berdiri di hadapan tukang gorengan, ia angkat kaki
sebelah kirinya lalu ditempelkan ke kaki kanannya, sambil menggigit jari tangan
kanannya. Si tukang gorengan hanya memandang sekilas dan membiarkan saja.
Hari pertama, iapun dicuekin saja. Demikian pula hari kedua dan ketiga. Namun,
anak kecil itu tidak putus asa, tetap dengan gaya yang sama. Akhirnya pada hari
keempat, karena merasa iba dan kasihan, si tukang gorengan itupun memberikan
buntut singkong, sisa-sisa potongan gorengan singkong, yang rasanyapun pahit.
Betapa senangnya anak kecil itu. Dengan mata berbinar penuh bahagia, iapun
memegang buntut singkong itu dengan kedua tangannya, seolah-olah terlihat
seperti satu singkong goreng penuh. Ia berlari mengejar teman-temannya, sambil
mengacung-ngacungkan buntut singkong, menunjukkan bahwa ia kini punya
jajanan.
24 tahun kemudian
Suatu hari, ketika sedang asyik ngaduk-ngaduk gorengannya, tiba-tiba si tukang
gorengan itu didatangi oleh seorang pemuda.
“Emm... ternyata tidak ada yang berubah. Pikulan dan gerobak gorengannya,
masih seperti dulu,” gumam pemuda itu.
“Mang, masih kenal sama Saya ga?!” tanya pemuda itu.
Si tukang gorengan hanya menggeleng bengong dan bingung
“Coba ingat-ingat Mang. Masih ingat Saya ga?!” kata pemuda itu penasaran.
“Aduh, siapa ya Den! Amang mah, gak tahu.” Jawab tukang gorengan itu polos.
Akhirnya, pemuda itupun bergaya persis seperti saat dia meminta dikasihani
tukang gorengan.
“Oh. Iya...ya... Amang ingat sekarang. Aden yang waktu itu, masih kecil, bergaya
seperti itu di depan Amang, selama empat hari berturut-turut. Awalnya Amang
cuekin. Karena
Amang kasihan, akhirnya Amang kasih buntut singkong.” Jawab tukang gorengan
itu.
“Ya betul, Mang. Waktu itu, Saya sungguh senang dan bahagia sekali. Dengan
buntut singkong itu, akhirnya Saya diterima lagi oleh teman-teman Saya.” Jawab
pemuda itu.
“Karena hanya yang punya jajanan saja yang boleh bergabung dan bermain
dengan
teman-teman Saya.” Lanjutnya.
“Wah, Den. Gak usah disebut-sebut. Amang jadi malu. Karena hanya memberi
Aden buntut singkong.” Jawab tukang gorengan itu tersipu.
“Sebagai rasa terima kasih Saya atas kebaikan Amang. Bagaimana kalau Amang
Saya ajak umroh!”.
“Hah... yang bener Den. Jangan main-main?!” Ujar tukang gorengan itu kaget.
“Iya Mang. Saya serius. Saya ajak Amang untuk umroh ke tanah suci.” Jawab
pemuda itu meyakinkan.
Tak kuasa menahan haru, sambil berlinang air mata, dipeluknya erat-erat
pemuda itu.
Sambil berkata, “terima kasih Den! ...terima kasih ...”
“Berterima kasihlah kepada Allah, Mang…. Allah menakdirkan Saya, untuk
membalas kebaikan yang telah Amang lakukan 24 tahun yang lalu.” Jawab
pemuda itu, sambil memeluk erat tukang gorengan itu penuh haru.
Janji Allah Pasti
Subhanallah … Allahu Akbar ... There’s not impossible in the world. Sungguh
kisah kemanusiaan yang sangat menyentuh. Ternyata Allah SWT tidak akan
membiarkan berlalu begitu saja, kebaikan yang telah dilakukan oleh hambahamba-
Nya, siapapun dan di manapun, sekecil dan sesederhana apapun.
Melainkan Ia akan membalasnya dengan yang setimpal, bahkan berlipat,
berganda dan tak terduga. Sesuai Firman Allah SWT dalam Qs. Al Zalzalah: 7-8
* Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia
akan melihat balasannya.
* Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat balasannya pula.
(Kisah nyata, disadur dari Buku Miracle Giving, karya Ustadz Yusuf Mansyur)
Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam berbagi
terhadap sesama, sehingga tidak ada lagi yang merasa tidak bahagia hidup
didunia ini karena ia merasa tidak ada yang memperhatikannya.
Terima Kasih Anda sudah membaca http://ogibicara.blogspot.co.id Allah SWT selalu melakukan semua perkara dengan benar